Friday, September 28, 2012

cyrano agency, can you cry for your ex's best?

baru aja selesai nonton satu film korea, film lama sih, tapi worth some words in my blog.

CYRANO AGENCY

" jika ada tiga hal yang dianggap penting, kepercayaan, harapan, dan cinta
maka cinta adalah yang terpenting. Aku salah mengira kepercayaan yang terpenting, karena kita percaya atas dasar cinta, bukan cinta atas dasar percaya"

dan ntah atas dasar apa, saya terenyuh. saya ini tipe orang yang terlalu banyak mikir, jadi kadang sedikit suka curigaan sama orang. jangan jangan ini,,, jangan jangan itu,, capek dihantui kecemasan ga ada akar penyebabnya. feeling insecure is killing me. :(
masalahnya adalah, ga ada satu masalah pun yang bisa dijadiin kemungkinan penyebab ke-insecure-an saya ini. ibaratnya, kalo disuruh bikin fishbone masalahnya apa, cuma bakal berakhir kertas putih, kosong, putih, atau kertas penuh coretan frustasi. But maybe this is part of me, and i should just take this to grief myself. i know i meet a right person who wont hurt me in first place,, isnt he? -malah nanya balik-

film ini ceritanya tentang cowok A yg buat agency makcomblang gitu. eh tiba2 ada cowok B yg minta comblangin sama cewek C. A sebenernya mantan si C, masih cinta -klise-, dan putus masalah "kepercayaan'. ga, B bukan pengecut, dy mencintai C sebesar cinta A, dy cuma terlalu putus asa sampai harus minta bantuan makcomblang. apa itu salah? 
cinta itu kadang berarti merelakan kepergian orang yang kita cintai untuk kebahagiaannya. gitu kan yang orang sering bilang? kenapa orang yang kita cintai itu tidak bisa tinggal saja dan bahagia bersama kita? kenapa cinta itu bisa terjadi sebelah pihak saja? kenapa ambang batas cinta seseorang bisa beda2 sampe dua orang yang terpapar kondisi yang hampir sama mengalami kadar cinta yang berbeda? kenapa ?

bisakah anda menjadi seperti si A, merelakan cewek yang dy (masih) cintai untuk sama kliennya, si B? rela? bisa liat dy bahagia bareng cowok lain yang lebih baik ? bkannya memang begitu seharusnya? mencintai dari jauh. yakin wanita yang baik untuk laki-laki baik. saat kau rasa dirimu jahat, maka wanita baik itu pantas mendapat yang lebih baik darimu. tapi seberapa jahat kah jahat itu? seberapa baik kah baik itu? 
saya kadang berfikir, saya ini belum bisa disebut wanita baik. saya wanita baik-baik, tentu. tapi saya belum cukup baik untuk disebut muslimah, belum cukup baik untuk menjadi istri dan ibu, belum cukup baik terhadap sesama, lantas, pantaskah saya mendapatkan laki-laki baik? tidakkah dy akan menyesal nantinya bila bersama saya? kenapa saya harus terlalu ribet mikirnya ya?

capek sendiri jadinya,,
and i miss him. 

Monday, September 17, 2012

saya membaca ulang post di blog ini dan ga bisa berenti mikir,,"ini kenapa pacar saya dulu bisa tetep nembak saya setelah baca isi blog ini ya?" haha.

Siapkah menikah?

dear bloggers,
been 5 months and so since my last post. here i am again, blogging. Im here because im too bored writing on my paper for public health aaaand noone reply on my mssg, nor my BF. so im totally bored now. i dont really have soething to say here. just, im bored. kkk

hmm... yang lagi in akhir2 ini sih "married thingy". why is everyone getting married lately? Feel like it has it's own domino effect or kind. satu nikah, besoknya yg lain nikah, trus jadi ada lagi dan lagi dan lagi temen saya yang nikah. semacam estafet pernikahankah? Im happy for them, truly. Im just not ready myself, if anyone ask me. Yaelah emang sekarang saya mau nikah sama siapa? itu orang satu juga masih ntaran nikahnya, jadi saya juga ntaran. (>.<)//

Tapi kata orang, kalo mau nunggu siap, sampe gajah gedenya sama kayak kutu juga ga akan REDEH (eh? itu gajah menciut apa kutu yang meng-gigantisme?). Tergantung sih, tergantung seREDEH apa READY yang kamu maksud. buat saya, nikah itu berarti anda sebagai wanita siap mengabdi. gitu kan kodratnya? Siap menomersatukan "KITA" diatas "AKU", Siap memberi jauuuuuuh lebih banyak dari meminta, Siap menahan bahkan mengubur egoisme kejurang yang paling dalam. Bukannya saya mengibaratkan pernikahan itu suatu bentuk penjajahan masa kini atau neraka milenium. Saya cuma ngerasa im not a girl not yet a woman buat melakukan ini semua. Saya masih meragukan diri saya sendiri. Dan selama saya masih bertanya pada diri saya sendiri, "are you ready to be someone's wife?", maka selama itu pula saya rasa saya belum siap.

Semua ada masanya. sebuah telur nantinya akan menjadi ayam atau bebek dewasa, sebuah ulat mungkin nanti akan menjadi ulat dewasa atau bahkan kupu-kupu. Semua ada masanya kata mereka.  Seperti masa kita akhirnya bisa membaca tulis, masa kita akhirnya kita merasa siap menikah juga akan datang. pasti.

Lantas ada apa dengan para perawan tua? atau mereka yang disebut bujang lapuk? Akan ada banyak sekali praduga tak bersalah yang bisa dilontarkan, tapi satu yang pasti, selalu ada pengecualian dari setiap hal. Akan ada yang namanya false negatif buat semua percobaan. Toh perbandingannya kecil. Berdoalah, karena  hanya Dia yang tak kau lihat tapi selalu bersamamulah yang bisa membantu.

Ketika kau membaca tulisan ini. saya masukkan kau dalam 3 kemungkinan kelompok.
1. Kau yang dalam waktu dekat akan segera menikah dan yakin dengan hal itu, hanya sedikit iseng membaca.
2. Kau yang juga memiliki pertanyaan yang sama dengan judul post ini dan berniat sedikit membaca pendapat saya.
atau
3. Kau yang terlalu kepo dan ngefans sama saya. LOL.
apapun, terimakasih sudah membaca.

PS. I love him and i love myself when im with him. I wish the day that i will strongly say I DO will come asap <3 p="p">