Wednesday, July 29, 2015

French vanilla millè crepes recipe for mama bday

hai semua orang yang suka eskrim,,
kali ini aku janji postnya ga galau, hihi.
bolehlah sekali2 aku post another part of me, that is happy and loving and just as ordinary as any woman on earth. 
jadi gini, kemarin (28/07/2015) mamaku ultah yang ke 53. yeiiyyyy...
mama and her 3 kids
mamaku ga keliatan 53tahun kan ya? katanya gimana seorang wanita saat dia tua nanti bisa dilihat dari gimana ibunya sekarang. so i think me and my sister will be just as awesome as our mama later on. yeiyy!!

Selamat ulang tahun mama,
my living proof that a woman can be a specialist, a wife, and a mother of 3 and have it all set wonderful.
thanks for teaching us every single everything.
for teaching us that we can do just everything we want with your "KAMU BISA!" 
thank you for all the supports and cares and many gifts and fulfilled wishes (hihi). 

very pretty isnt it?
belum mau nulis resep kuenya ih. sabar ya. 
ini jadi ceritanya aku kan pernah bikin greentea mille crepes that is a total failure in taste but an okay in look, jadi penasaran pengen bikin lagi. trus kebeneran akhirnya nemu tempat beli whipping cream /heavy cream cair ukuran kecil, 100ml-250ml di PALEMBANG, jadi beliii deh. Buat yang cari, di foodmart Palembang Icon ada! Tadinya kan mau bikin buat lebaran, cuma males karena repot banget. bikin lasagna aja batal dan ganti macaroni schotel panggang, males repot puasa2. lemah dedek nih bang. :p

Pas bulan ini ada momen ultah mama, jadi tadaaaaa..
diskusi sama ayu, janjianlah kami mau bikin kue ini bareng. ayu bilang ga usah aneh2, vanilla original aja. okay.

Di poli (aku kerja di poli RS) udah sibuk banget googling cari resep yang oke karena tau resep greentea kemaren buang kelaut aja. eh sebenernya sape sekarang masih nyalahin whipcream bubuk murah yang bikin ga enak, sama ke sotoyan nambahin terigunya sih. only God knows lah apa yang bikin crepes kemaren failed. trus nyatet2 resepnya di kopian resep (dokternya ga modal ga punya notes) trus dengan santainya mama masuk poli dan dengan super santainya malah tante dokter satu lagi di poli bilang sama mama "tuh icha mau bikin kue loh, sibuk bener dari tadi". padahal udah bilang mama besok ultah makanya bikin kue. epic failed banget ga sih. haha.

btw akhirnya aku nemu resep yang cocok ini di azlitamasammanis.
mbak ita yang sangat baik hati bagi2 resepnya, dan ini sebenernya ada 3 resep, resep elaine's, resepnya cookpad sama resep mbak ita hasil modif keduanya. aku pilih resep mbak ita karena keliatannya beliau udah expert, trus kayaknya lidah malay cucok sama lidah indo kita *sotoy* dan kuenya cantik banget.

Pulang kerja sekitar jam 2, pas aku anter mama praktek dulu, trus lanjut ke toko kue deket rumah beli beberapa hal. sampe rumah mikirnya mau bikin dough nya dulu semua biar ayu dateng tinggal enak dadar dan kocok whipcream trus oles2. selesai semua, aku naik dengan dough buat crepes udah di kulkas, custard udah siap dipanci, tinggal dadar dan kocok whip cream, tapiiii ayu aliyah ga pulang2 karena tiba tiba dia ada bimbingan. si ayu lagi koas jiwa btw.
nunggu nunggu nunggu nunggu.
mama yang pulang!
panik panik panik.
sekitar jam 6 ayu baru pulang. otak kami berpikir keras gimanna caranya ini kue selesai.
pilihannya sih minggir kerumah om/tante, tunggu mama tidur, atau bikin mama pergi bentar. Trus inget punya sodara satu lagi, haha.
langsung telfon afif dimana, dan bilang rencananya. singkat cerita, afif ajak mama pergi beli kado sepupuku, kami berdua berantakin dapur, dan voila! the cake is done!

mikir kenapa cake kami custardnya ga seputih mbak ita sih, apa mungkin ayam palembang sama ayam malay telurnya beda? kuning gitu punya kita orang. apa karena si whipcream yang ntah kenapa abis ngembang dikit malah jadi ciut lagi, mungkin karena whip creamnya, tapi enaak sih.

Capcus keresep yang aku pake ya.  dan karena resep aslinya pake bahasa inggris dan malay. aku rewrite dalam bahasa indonesia biar mudah. semoga bisa di praktekin dan jadi ilmu yang bermanfaat untuk semuanya ^^


MILLE CREPE WITH VANILLA CREAM CUSTARD

untuk pan diameter 22cm, kemarin aku pake 1,5 resep biar jadinya tinggi.

CREPE
By : Elaine's

Bahan:
140gr tepung terigu
20 gr tepung maizena
80 gr gula pasir
500 ml susu segar / susu cair
30 gr unsalted butter ~ dicairkan
4 butir kuning telur
sedikit garam
1 sdt esen vanilla/ 3/4 sdt vanili bubuk

Cara Memasak:
1. Ayak tepung terigu, maizena dan garam menjadi satu, masukkan 1/2 bagian susu kedalam ayakan, pastikan tidak menggumpal.
2. Satukan kuning telur, gula dan 1/2 sisa susu, aduk hingga tercampur sempurna.
3. Campur semua adonan, tambahkan mentega cair yang sudah agak dingin, tutup, simpan dalam kulkas +_ 30 menit.
4. Panaskan kuali anti lengket dengan api besar hingga panas, kecilkan api, oles sedikit minyak
5. Tuang 1 sendok adonan (aku pakai sendok kuah sayur) kedalam kuali, dadar dengan menggerakkan kuali memutar hingga rata. biarkan hingga bagian belakang crepes terlihat kering dan berwana kuning keemasan. (resep asli bilang tidak usah dibalik, tapi menurutku, akan lebih baik dibalik untuk hasil lebih crispy)
6. sisihkan di piring, selesaikan semua adonan lapis demi lapis. adonan tidak akan saling menempel jadi tumpuk saja. (aku memakai dua piring, jadi setiap heli crepes jadi, aku dingikan sebentar di satu piring sebelum ditumpuk dipirig lain)

VANILLA CREAM CUSTARD
aku pilih resep ini karena katanya rasanya mirip creampuffnya beard papa, dan setujuuu, resep ini enak.
By: Cookpad
Rujukan : Dailyclickclick

Bahan:
200 ml whipping cream (aku pakai 250ml anchor cream yang ga ngembang ntah kenapa)
450 ml susu segar / susu cair
2 sdm muncung tepung terigu
1 1/2 sdm tepung jagung/ maizena
85 gr gula pasir
4 butir kuning telur
2 sdm unsalted butter
1 sdt esen vanilla
sedikit garam

Cara Memasak:
1. Didihkan susu lalu angkat. Masukkan tepung terigu dan maizena dan garam yang sudah diayak, aduk hingga tercampur rata. Tambahkan gula, aduk hingga gula larut.
2. Tambahkan kuning telur aduk kembali sambil dipanaskan dengan api sedang hingga meletup-letup dan tercampur rata. (tidak usah repot2 menyaring adonan karena kayaknya siasia, dia bakalan tetep gumpel)
3. Tambahkan butter, garam dan vanilla, aduk, pastikan tercampur sempurna.
4. Kocok whipping cream hingga kental (bukan mengembang), tuang kedalam custard, aduk rata.

a thousand layers cake
sudah selesai? belum dong. ini tricky partnya. and it all done by my sissy because i was busy making the crepes. dia nyatuin crepes disaat crepes masih hangat, jadi yes, no need to wait until it completely cold.

1. Letakkan crepes pada alas datar.
2. Lapisi dengan vanilla custard, lanjut dengan crepes, dan lapisan custard lagi hingga semua lapis tersusun rapi.
3. masukkan kulkas 3-5jam atau overnight sebelum dimakan
4. garnish as you like
5 VOILA! your beautiful cake is done!

ps. sebenernya aku pengen bikin garnish caramelized sugar gitu diatasnya, tapi karena ga punya proper cooking torch, kami coba pake cetekan api buat oven, dan failed, cetekannya malah rusak kemasukan gula. haha. anyway, happy trying guysss, and let me know if you try one.

happy bday mama!




Saturday, July 18, 2015

Happy ied mubarak part 2



Lebaran ini trend di medsos saya itu ngucapin minal aidil walfaizin nya pake foto berdua suami dengan perut buncit hamil gede, atau bertiga sama anaknya yang unyu2.
Dan setiap liatin post2 mereka,
Saya mengulang ngulang kata2 yang sama didalam hati
Sabar
Sabar
Sabar
Jangan iri
Jangan iri
Jangan iri

Berarti iri ya? 
Pengeeen juga. Tapi ya gimana,, belum dikasih Allah dan ga bisa beli juga. Gimana dong.

Tahun ini harus puas sama foto bertiga bareng si ganteng satu ini. (padahal si kakak icha pos cuma yang dianya bagus, bukan zayn nya ketawa,,hihi)


kak icha, kyai aidyl dan dedek zayn

halo kaka kaka semuaaa, Ini bayi kecil yang difoto namanya zayn,, sepupuku yang paling kecil, usianya baru 11bulan. Maaf ya semua, tapi dy panggil aku KAK ICHA, berasa muda banget ga sih. Sementara anak temenku kayaknya ada yang udah mau masuk sd. Malah anak temen kak Aidyl udah semester 3 kuliah. Hihi.

Anw he is soooo adorable and charming. Best part of him is that he is very genorous with he smile. Lucuuu banget liat bayi ga jutek tapi senyum terus. 
And he kindda like me and hubby (self-proclaimed) LOL.

taken by my mommy

Foto ini unyuu banget ya. super suka banget. kayak hasil fotoan fotografer pro gitu. Cucu tertua dan cucu paling kecil di keluarga Sanif. Siganteng dan kakak icha. 

his laugh

Kata orang banyak banyak latihan sama anak kecil biar nanti ga kagok kalo punya anak sendiri. Well, i think we will always find it awkward at first and somehow adjust nicely. Kyaaa. Cant hardly wait!! You all will be loved for sure, kiddos! :)



Thursday, July 16, 2015

Happy ied mubarak 1436 H !!

Harusnya saya tidur karena besok harus bangun pagi buat solat ied, apadaya, masi seger matanya, dan karena sendirian -suamik udah ngorok kecapean  abis jaga- jadi galau deh. Jadi pengen nulis blog.

Dipikiri2, Allah tuh sayang banget sama saya. Dikasih kesempatan puasa satu bulan -cuma bolong 5hari karena emang ga boleh puasa si bulan datang-, sama keluarga, suami dan temen2. Dikasih kesempatan ngerasain idul fitri lagi tahun ini. Sama suami tercinta. Keluarga tercinta. Dan semoga dapet kado indah lagi. *eluselus perut berharap ga mens dulu 9bln10hari kedepan*

Yess my periods due date is approching, within 3 days now. 

Berikanlah kami keturunan keturunan yang baik wahai Allah Yang Maha Pengabul Doa.

Balik lagi,, 
Jadi momen lebaran kan pasti momen yang "dimalesin" sebagian besar orang karena banyaknya omongan buibu bapak2 kepo. Dan Alhamdulillah tahun ini saya bebas dari beberapanya. -namanya manusia, kita bener juga masih aja bisa jadi salah dimata orang, sabodo teing lah-

Beberapa diantaranya: 
Saya sudah punya suami jadi ga perlu jawab pertanyaan "kapan kawin" dan ga perlu dengerin ocehan tentang "nikah itu tiang agama, kamu jangan keasikan sekolah lupa nikah! Bla bla bla"
Sudah lulus dokter dan selesai internship jadi bebas dari "kok lama bener sih ga tamat2" ato "masi lama tamatnya?" Atau "kapan jadi dokter benerannya?" -lah emang sekarang dokter jadijadian? Sundel dong-
Sudah jelas mau PPDS dan hampir bisa memastikan kapan mulainya, jadi ga perlu jawab "kapan mau tes ppds?" Atau omongan "mumpung belum punya anak, sekolahlah dulu" atau "nanti tambah lama tambah males loh ppds, mending buruan" gitu gitu lah.
Emmm apa lagi ya. Gitu deh pokoknya.
Sebagian orang punya banyak kosa kata ga penting untuk dikeluarkan pada saat yang sangat ga tepat untuk sekedar menyakiti hati orang lain.

But every life is a growing plots. There's one big general step of life's stages. Dari lahir, punya adek, sekolah, kuliah, nikah , punya anak, dst.

Jadi ya, kasus saya akan banyak pertanyaan "udah hamil" ato yang paling ngemalesin-BENERAN MALESIN RASANYA PENGEN GAMPAR- "anaknya udah umur berapa?" 
Aaaaa malesnyaaa. dan saking malesnya, aku sama sekali ga minat (pura2)senyum sambil bilang "doain aja", cuma jawab, "belum" demi norma kesopanan. end of conversation. bye.
Sebenernya pengen dirumah aja ga ikut kemana2. Tapi tapi kan harus menjalin silahturahmi. Rasanya kalo ada yang tanya2 gitu, saya pengen jawab "harus ya nanya??". Tapi yang nanya suka lebih tua, nanti malah aku yang digampar.



Mulai ngantuk,
Happy ied fitri!
Selamat ulang tahun hijriah suamiku, 
Maaf lahir dan batin untuk semua pembaca sukaeskrim. 
I love you all 😘😘

Tuesday, July 7, 2015

Wanita dan tiap fase kehidupannya

Seorang wanita, seperti layaknya pria, adalah manusia dengan ambisi dan rencananya masing masing.
wanita, sebagai mahluk yang sangat kompleks, memiliki impian yang berbeda dan beragam sesuai dengan posisinya dalam suatu fase kehidupannya. sebagai seorang anak, sebagai carrier woman, sebagai kakak, sebagai adik, sebagai istri, sebagai ibu, bahkan sebagai nenek, semua berbeda.

Bagi saya, kebahagiann adalah berada pada keseimbangan diantara semuanya.

sebagian orang akan memilih satu yang dominan. misal, banyak orang akan memilih mengabdikan dirinya sebagai ibu, dan meninggalkan kariernya. sebagian yang lain mungkin akan memilih mengejar karir dan melupakan kodratnya untuk menjadi istri bagi seorang laki laki.

Hidup itu pilihan memang, tapi menurut saya, being in a right place, with a balance amongs is the key to success.

Tidak gampang, tapi juga bukannya mustahil. Semua tergantung niat dan ikhtiarnya, dibarengi doa tentu saja.

Tidak pernah ada yang namanya part-time mom atau part-time wife. Semua istri dan ibu adalah "pekerja" full-time untuk suami dan anak anak mereka, terlepas dari berapa banyak waktu dalam sehari yang mereka pakai untuk mengejar karirnya. Karena balik lagi, untuk menjdi carrier woman adalah pilihan, dan tidak ada satu orang pun yang berhak menjudge mereka yang memilih tetap berkarya walupun sudah berkeluarga.

Apakah seorang ibu yang sedang bekerja lantas tidak mengurusi anaknya sama sekali? Tentu tidak. Well, memang selalu ada pengecualian dalam segala hal, tapi yakinlah, 99,9% ibu bekerja akan tetap memikirkan anaknya dan suaminya. Mungkin cara mereka berbeda dari sebagian yang lain yang bisa memberikan 24/7 waktunya untuk keluarga, tapi yakinlah, dia sudah memikirkan semua pluses dan minuses dari pilihannya itu, dari berbagai aspek dan sudut pandang yang tidak perlu dia jelaskan pada orang lain. Sekali lagi, TIDAK PERLU dia jelaskan pada siapapun. 

Di pos ini saya akan mencoba membahas satu persatu sudut pandang berbeda dari satu kehidupan seorang wanita. iya, semua sisi ini bisa dimiliki oleh hanya satu manusia. Mungkin memang Allah menciptakan wanita untuk menjadi agen multitasking. Allahuakbar!

1. wanita dan karier/studinya
Sebelumnya mari ucapkan terimakasih untuk ibu kartini yang sudah memudahkan jalan wanita indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. 
Highly educated carrier woman adalah golongan wanita karir terbanyak yang suka dibahas saya rasa. Mungkin karena emang golongan inilah yang aktif di sosmed dan karena temen2 mereka yang memilih untuk berhenti bekerja punya terlalu banyak waktu luang untuk mengurusi hidup orang lain. Alias kurang kerjaan! (Tibatiba emosi)

Sebagian yang lain golongan poorly to moderate educated sehingga alasan utamanya adalah untuk menambah penghasilan keluarga, alasannya simple, karena penghasilan suami saja tidak cukup, atau mungkin dia single mom. Ga perlu dibahas karena semua orang pasti ngerti alesan tak terbantahkan ini.

Oiya biasanya yang suka orang permasalahkan adalah wanita karir dengan anak usia golden period. Saya sih ga begitu ngerti jelasnya usia golden period itu berapa sampe berapa, menurut saya usia anak penting semua sih, tapi kalo ga salah ini usia sampe 5tahun gitu. Simpelnya sih, mereka sudah memilih untuk berkarir, dan mereka ga mungkin berhenti kerja 5 tahun sampai golden period anaknya selesai, terus lanjut lagi. Lah cuti kuliah aja ada batesnya, kalo ga mau DO.

Fase ini juga termasuk melanjutkan studi. Karir itu tidak melulu mengenai pekerjaan, saat seorang wanita elanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, tentu saja ini akan meningkatkan jenjang karirnya baik secara langsung maupun tidak langsung nantinya. Memilih untuk melanjutkan sekolah, disaat sudah bersuami apalagi beranak pinak adalah pilihan yang juga sulit. Karena studi menguras waktu, tenaga, uang, dan pikiran. Thesis ga akan mungkin selesai dengan kedipan mata, well, im talking about bonafide uni ya. Akan ada banyak hal yang mungkin ditinggalkan. Akan ada banyak waktu dan momen yang terlewatkan. siapkah?
Wanita yang memilih melanjutkan studinya tentu sudah berpikir matang, dan ketika dia memilih melaukannya, harusnya dia mengetahui semua resikonya.

Dunia kedokteran yang saya jalani memiliki keunikan tersendiri yang jika saya bahas bisa bikin post ini sepanjang post kegalauan saya, mungkin nanti akan saya jabarkan dipost lain.

2. wanita sebagai anak
Adalah sebuah prestasi dan kebahagiaan tersendiri untuk menjadi kebanggaan kedua orang tua. Bukan begitu?
Dan ini bisa disangkutkan lagi ke poin 1, wanita itu JUGA memajukan karirnya demi membanggakan orangtuanya.
sebagai seorang anak yang baik, pastilah yang ingin dilakukan adalah menjadi anak yang berbakti pada kedua orangtuanya. banyak caranya memang, sebagian dengan memaksakan diri menjadi apa yang orang tuanya inginkan, atau menikah dengan jodoh yang ditentukan orang tuanya, sebagian lain cukup beruntung dengan bisa menjadi apa yang ia mau atau menikah dengan siapa yang dia suka dan tetap mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Alhamdulillah saya adalah golongan yang beruntung. Tidak saya pungkiri, menjadi dokter bukanlah muri cita2 saya tanpa pengaruh orang tua. Terlahir dari keluarga dokter, bergaul dengan lingkungan kedokteran sejak kecil, dan akhirnya bersekolah di SMA yang mayoritas muridnya ingin menjadi dokter membuat saya akhirnya memutuskan untuk menjadi salah satunya. Menurut saya dulu, "tidak ada ruginya, sekalian mama papa juga pasti seneng." dan Alhamdulillah sampai detik ini saya tidak pernah benar2 menyesal. dulu beberapa kali suka mikir "kenapalah saya jadi dokter", tapi selalu hanya sementara, lalu bersyukur lagi sudah memilih salahsatu profesi mulia ini. Malah dapet jodoh juga. hihi
Seperti sekarang, salah satu alesan saya masuk PPDS (program pendidikan Dokter Spesialis) obgyn adalah karena papa saya seorang obgyn yang kereeeeen dan TOP.

Seorang bijak pernah berkata (saya hanya mengutip),
Penghormatan terbesar yang dapat dilakukan seorang anak kepada ayahnya adalah dengan melakukan pekerjaan yang sama dengan bagaimana ayahnya melakukannya.

semoga saya dan kita semua yang baca ini bisa selalu menjadi kebanggaan kedua orang tua kita.
satu fase kehidupan kita yang tidak akan pernah berubah sejak pertama kita menangis didunia, sampai dengan hembusan nafas terakhir kita, kita adalah seorang anak untuk sepasang manusia yang sangat kita cintai.

3. wanita sebagai istri
sebagai istri, tugas utama kita adalah mengabdi untuk suami. apakah berarti harus ada dirumah 24/7 ? tentu tidak. Ridha Allah itu ada pada ridha suami. Ridha suami saya dan ridha suami anda untuk satu masalah yang sama tentu saja mungkin berbeda. Izin suami saya untuk sekolah dan bekerja tentu belum tentu diberikan juga oleh suami anda kepada anda. untuk itulah, penting menurut saya untuk membahas hal hal semacam ini sebelum terlanjur menikah. kenapa? karena balik lagi, wanita memiliki keinginan dan impiannya masing2, begitu juga dengan suami sang kepala keluarga anda nantinya.

Apakah wanita yang ingin mengejar karirnya pasti tidak akan ada yang mau menikahi? tentu juga tidak dapat dipastikan. Seelera orang itu beda2, begitu juga pola pikir dan pengertiannya.  Suami saya contohnya, dia adalah salahsatu pendukung kuat saya harus sekolah lagi spesialis, dia selalu bilang "buat apa adek kemaren sekolah capek2 jadi dokter, jaga siang malem, kalo cuma mau sampe disini aja". Alhamdulillah Ya Allah. saya ini beruntung sekali bisa menikahi seorang suami yang seperti ini. Banyak suami2 lain yang saya kenal yang ntah kenapa maunya nikah sama dokter, yang sekolahnya lamaaaaa dan susaaaaah, tapi istrinya ga dibolehin kerja apa2. Mungkin ridha nya cuma sampai situ, dan selama istrinya mematuhi ridho suaminya, ya ga masalah juga sebenernya. Like your life is none of their bussiness, theirs also none of yours.

Wanita sebagai istri juga berarti ialah manager rumahnya. Manajer keuangan, kebersihan, kerapian, konsumsi, pokoknya semuamuanya. Pekerjaan yang pasti sama dikeluarga manupun, kaya miskin, besar kecil, LDR atau ga. Ruang lingkupnya sangat luas, dari mulai uang bulanan, tagihan, tabungan, kebersihan rumah, kebersihan pakaian, urusan silahturahmi, makanan, belanja, keperluan suami/anak,  dan masih harus ngurusin dirinya sendiri. (beberapa suami ingin istrinya tetep terawat, kayak suami saya, dia ga suka istrinya keluar rumah kucel, ga pake alis, ga pake lipstik, pake jilbab langsungan ala bibik2, terus dia juga mulai sewot kalo saya jerawatan. lucunya, saya seneng sekali sama perhatiannya ini. hihi)

Tapi apakah semua urusan managerialnya wajib dia kerjakan sendiri? ya ga juga. manager itu tugasnya me-manage, mengatur. Untuk beberapa poin, misalnya dalam pekerjaan rumah tangga, kalau dia bisa membayar orang lain dan memastikan semua berjalan baik, kenapa tidak? toh bisa memperkerjakan orang lain bukannya malah berpahala? *alesan minta suami gaji PRT :p

Jadi istri yang baik itu bukan sesuatu yang bisa dipelajari dengan sistem kebut semalam, pun ga ada satu orangpun terlahir dengan "bakat" jadi istri yang baik. Seorang istri yang baik bisa menjadi baik dengan banyak kesabaran, banyak pebelajaran, dan banyak cinta dari suami dan keluarganya. Seorang istri yang baik pastilah memiliki suami yang mencintainya, dan suami yang mencintai istrinya pasti akan menganggap istrinyalah yang terbaik, apapun kata orang. Karena seorang istri yang baik tidak memerlukan pujian dan pengakuan dari orang lain akan baiknya ia sebagai istri, hanyalah pengakuan dan cinta suaminya seorang yang ia perlu.

4. wanita sebagai ibu
Seorang ibu adalah madrasah untuk anaknya.
Maka kewajiban seorang ibulah untuk mengajarkan semua kebaikan. tentu ibu manapun akan sangat membutuhkan sekolah untuk anaknya. karena ibu, setidak sibuk apapun, punya keterbatasan. Disekolah aja tiap mata pelajaran gurunya beda2. Tentu salah jika ibu menyerahkan anaknya sepenuhnya, tanpa pengawasan, kepada orang lain, siapapun itu. Tapi ketika dia bisa meminta bantuan orang lain, dengan tetap dia awasi dengan seksama, kenapa orang lain mesti sewot?
Iya, saya berbicara mengenai babysitter, PRT, dan tempat penitipan anak yang masih kurang populer di Indonesia.

saya memang belum punya anak sendiri (semoga kami disegerakan mendapatkan keturunan2 yang baik Ya Allah), jadi saya tentu tidak mempunyai pengalaman menjadi seorang ibu. Jadi tulisan pada poin ini adalah dari sudut pandang saya sebagai anak mama saya, dan dari apa yang saya lihat pada teman2 dekat saya.

*to be continued