Friday, October 30, 2015

Hujanlah

Aku rindu
Aku rindu dengan bau tanah basah yang menusuk hidung 
Aku rindu dengan gemuruh petir dikejauhan
Aku rindu dengan langit hitam kelabu menyeramkan
Aku rindu dengan gemercik nyanyian hujan

Lelah rasanya harus menutup setengah wajahku tiap keluar rumah, dengan masker yang hampir tak berguna,
Bau asap!
Bau abu!

Langitku tak pernah biru, ataupun kelabu pekat,
Langitku berwarna kuning sepanjang hari,
Tanpa mentari,
tanpa putihnya awan menari

Tak ada lagi mobil2 berwarna cemerlang,
Semua berdebu,
Tak ada lagi anak2 berlari riang, 
Mereka dikunci didalam rumah,
Tak ada lagi bayi2 dijemur untuk vitamin D,
Mereka dibekap dalam kamar dengan air purifier yang harganya tak murah,
Tak ada lagi bau mentari di pakaian anak sekolahan
Berganti bau asap bakaran

Paru kami ntah bagaimana bentuknya sekarang

Aku rindu hujan
Aku rindu dinginnya udara dikala hujan
Aku rindu merdunya suara alam bernyanyi
Aku rindu hujan