dear temen2 dokter internship diseluruh nusantara,
mungkin kita memang CUMA dokter internship, cuma strata terbawah dari hirarki dokter. cuma setingkat diatas dek koas. tapi kita DOKTER.
saat kakak/ayah/ibu/om/tante kita diinjak2 harga dirinya, direndahkan martabatnya layaknya seorang pemerkosa, diperlakukan seperti pembunuh bayaran, apa kita cuma bisa diam?
toh ga kenal sama mereka yang sekarang dipenjara dengan diborgol, yang terbakar kulitnya, yang dicaci, disudutkan. iya?
untuk sekedar ikut serta tafakur nasional besok, satu hari meninggalkan poli/puskes, apa harus meminta izin direktur/kepala puskes? terus knapa kalo ga diizinin?
ini cuma masalah mau dan peduli untuk ikut, atau tidak.
cuma mau ngingetin, dulu, saat gelar diberikan, ada sumpah yang pernah diikrarkan, "saya akan memperlakukan sejawat,sebagaimana saya ingin diperlakukan".
toh UGD masih buka, dokter, biar bagaimanapun, tak akan mengorbankan keselamatan pasien.
tanpa ikut sertanya dokter internship, aksi solidaritas dan tafakur besok TIDAK AKAN mungkin nation-wide, indonesia raya. karena kita, budak murah yang alhamdulillah gajinya 2bulan ini (kayaknya) sudah naik jadi 2,5jt, adalah pengisi daerah terpencil sampai sangat terpencil. tanpa ikut serta kita, tidak mungkin akan tercapai aksi dari sabang sampai ujung merauke.
semua hal kecil, sangat berarti. ketidakhadiran kita yang kecil ini, juga PASTI berarti.
cuma menulis sedikit isi hati. hidup itu pilihan.
"if someone doesnt appreciate your presence, make them appreciate your absence".
salam dari palembang,
mungkin kita memang CUMA dokter internship, cuma strata terbawah dari hirarki dokter. cuma setingkat diatas dek koas. tapi kita DOKTER.
saat kakak/ayah/ibu/om/tante kita diinjak2 harga dirinya, direndahkan martabatnya layaknya seorang pemerkosa, diperlakukan seperti pembunuh bayaran, apa kita cuma bisa diam?
toh ga kenal sama mereka yang sekarang dipenjara dengan diborgol, yang terbakar kulitnya, yang dicaci, disudutkan. iya?
untuk sekedar ikut serta tafakur nasional besok, satu hari meninggalkan poli/puskes, apa harus meminta izin direktur/kepala puskes? terus knapa kalo ga diizinin?
ini cuma masalah mau dan peduli untuk ikut, atau tidak.
cuma mau ngingetin, dulu, saat gelar diberikan, ada sumpah yang pernah diikrarkan, "saya akan memperlakukan sejawat,sebagaimana saya ingin diperlakukan".
toh UGD masih buka, dokter, biar bagaimanapun, tak akan mengorbankan keselamatan pasien.
tanpa ikut sertanya dokter internship, aksi solidaritas dan tafakur besok TIDAK AKAN mungkin nation-wide, indonesia raya. karena kita, budak murah yang alhamdulillah gajinya 2bulan ini (kayaknya) sudah naik jadi 2,5jt, adalah pengisi daerah terpencil sampai sangat terpencil. tanpa ikut serta kita, tidak mungkin akan tercapai aksi dari sabang sampai ujung merauke.
semua hal kecil, sangat berarti. ketidakhadiran kita yang kecil ini, juga PASTI berarti.
cuma menulis sedikit isi hati. hidup itu pilihan.
"if someone doesnt appreciate your presence, make them appreciate your absence".
salam dari palembang,
Sent from Samsung Mobile