saksi bisu
The Aryaduta Hotel, Palembang
12 January 2014, room 1213
|
ehem. so what should i write here?
bayanginnya aja bikin senyumsenyum.
definitely a nite i will never ever forget.
dari sebelum resepsi, udah super degdegan bayangin apa yang bakal terjadi malemnya. iya, semua emang nunggu seluruh rangkaian acara selesai. kata orang, "nanti aura pengantinnya ilang loh kalo udah belah duren duluan sebelum seluruh acara kelar". Nyah.
i didnt care about the aura and stuffs. Cuma ini karena selalu dibilangin sama orang2 (mostly ayuk2 bidan dan perawat yang sudah merusak mindset aku), "sakiiiiiiiiiiit banget dok, beneran. berdarah darah sampe harus ganti seprei, dan besok paginya pasti jalannya ngangkang kesakitan". dan ntah kenapa, aku emang pernah ngeliat pengantin baru yang jalannya ngangkang (kayaknya emang dia jalan ngangkang)
dan dari sore si ayang kayak menanamkan pikiran "urusan kita belum selesai sampe resepsi ya sayang, it just started after that." brrrr. dedek merinding.
beberapa hari sebelum hari H, aku sempet nanya sama suhucep, tempat nanya masalah nikahan. "suhucep, sakit banget banget ya?". malah dijawab diplomatis gini, "kalo aku jawab sakit, nanti menghindar. Kalo aku jawab enak, malah bikin susu-telor-madu-jahe. udah rasain sendiri aja". dan ini aku jadiin jawaban kalo ada yang nanya lagi. berasa keren aja. hihi.
ditengah resepsi si ayang bisikbisik, "bentar lagi semua selesai". dan wuuussshhh. bulu kuduk langsung berdiri.
"Oh God, please save me, i may die due to hypovolemic syok of acute blodd loss from having a 4th grade vaginal rupture". Dulu, waktu koas stase obgyn di sekayu, aku pernah kedapetan pasien ini di VK. bayangin, seluruh badan ibu itu berlumuran daraaah, dengan kesadaran yang menurun drastis, sampe GCS 5 kayaknya. Konjungtiva pucet, pas diposisi litotomi, vaginanya robek sampe ke anus! Ditelusurin, eh dia abis malam pertama ! Padahal itu ibu janda, dan dia abis MP sama pacar barunya setelah DUA tahun, so it wasnt her exact first. Apa kareba yang ga pernah selama 23 tahun??? (aku bahkan ga pernah bisa naik sepede, if it matter)
Tapi masih ada ayuk-ayuk bidan/perawat malaikat yang nenangin hati dengan bilang, "tenang dok, kalo suami kan beda, mereka menikahi kita karena cinta, bukan napsu, jadi malam pertamanya juga dengan cinta, bukan dengan napsu (saja). Kalo emang kita kesakitan, dia pasti mau nunggu dengan sabar kok".
dan benaaaaaaaaaar. it was hurt a bit, but very enjoyable and FUN (with capslock). LOL.
malam itu, setelah resepsi dan cuma kami berdua didalem kamar hotel. ini jangtung balik lagi ga karuan kayak sebelum akad nikah. rasanya pengen pencet tombol "slow motion please" yang ga ada dimanapun. ( dan kalopun ada, ga akan mau dipencet).
Satu hari sebelum akad, seperti saran suhucep, aku sama ayang baca tentang "malam pertama islam". dulu pernah baca sih, tapi kan lupa, jadi baca lagi disini : (malam pertama dan adab bersenggama) bagus banget buat dibaca, ada hadist dan ayatnya juga
inti prosesnya sih:
Pertama: Pengantin pria hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun isterinya seraya mendo’akan baginya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta do’akanlah dengan do’a berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.’”
Kedua: Hendaknya ia mengerjakan shalat sunnah dua raka’at bersama isterinya. (setelah sholat isya berjamaah tentu saja)
Ketiga: Bercumbu rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan. Misalnya dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya. (jadilah aku bikinin teh susu anget favorit ayang dulu, hihi)
Keempat: Berdo’a sebelum jima’ (bersenggama), yaitu ketika seorang suami hendak menggauli isterinya, hendaklah ia membaca do’a:
“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.” [5]
Kelima: Suami boleh menggauli isterinya dengan cara bagaimana pun yang disukainya asalkan pada kemaluannya.
sesuatu yang dilakukan secara halal, sesuai dengan syariat islam, pasti akan sangat indah. Apalagi dibandingkan dengan hanya menuruti nafsu sesaat oleh syaitan.makasih ya sayang buat malem itu dan malam malam setelah itu, dan malam malam yang akan datang. i wufft youuu.
semoga kita segera dikasi dedek bayi yang lucu. and i want a girl! cowoknya yang kedua aja. :p
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan kalian lakukan (menceritakan hubungan suami isteri). Perumpamaannya seperti syaitan laki-laki yang berjumpa dengan syaitan perempuan di jalan lalu ia menyetubuhinya (di tengah jalan) dilihat oleh orang banyak…”
Nauzubillahiminzalik. Post-an ini dibuat hanya mengungkapkan perasaanku semata, tidak ada maksud untuk menceritakan prosesnya, dan memang tidak aku lakukan. Semoga ada manfaat yang bisa diambil siapa saja yang membacanya, dan semoga jauh dari dosa dan khilaf.
Semoga Allah selalu melindungi kita, suami/istri kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita sayangi.
Maha besar Allah, kepadanyalah kami meminta ampunan.
No comments:
Post a Comment