Terus kebaca percakapan dengan temannya, intinya gini
"kenapa sih orang lain harus ngeributin/ nyinyir/ komentar masalah ibadah kita, padahal ibadah itu urusannya sama Tuhan, ga ada urusannya sama mereka mending nunda dulu umrah dan pergi keliling dunia daripada pulang umroh masih minum wine/bir, orang yang rumahnya ada musolla belum tentu ibadahnya lebih rajin dari yang rumahnya ada minibar, orang yang pergi umroh 3x setahun belum tentu ibadahnya lebih baik dari yang suka pulang malam (yakin ini maksudnya bukan dokter shift jaga)."
Saya cuma gagal paham sama orang2 semacem ini. Allah mungkin sudah membolakbalik hatinya, menutup matanya, menulikan telinganya, karena menurut saya ada beberapa poin dalam islam yang memang tidak untuk diperdebatkan karena ada yang namanya "kewajiban". Ada beberapa hal dalam islam yang tidak dapat dibandingkan dengan yang tidak seimbang, seperti kata ustad felixsiaw "tidak bisa membandingkan : pilih mana untuk jadi pemimpin, muslim korupsi atau kafir jujur" karena seyogyanya kedua hal ini tidak baik dipilih oleh mukmin. Untung KTP saya Palembang jadi saya juga ga cari tau lebih lanjut begimana baiknya ini. Hehe.
Tolong benarkan dan ingatkan kalau saya salah, tapi setau saya:
1. Umat muslim wajib mengingatkan sesama muslim baik yang berbuat dosa/mengarah kepada dosa
So, yang dilakukan orang orang sekitar kalian yang muslim kepada kalian yang mengaku muslim seputar ibadah adalah benar dan menjadi kewajiban mereka. Memang caranya haruslah baik baik, tidak dengan mengatakannya didepan umum, tidak dengan mencela, dngan kata kata yang baik. Bagaimana biar tidak ada muslim yang menasehati? Ya ga usah ikut bilang dirimu muslim. Kan ga bakal ada juga tuh orang muslim yang bakal bilang ke umat budha "eh ngapain keliling dunia, umroh sono". Got it?
They did that bcoz they have responsibility. Dan sebaliknya, adalah hak kita muslim untuk mendapat teguran apabila kita memang pantas. Hak dan privillege disini adalah hak keren seorang muslim untuk diperhatikan dan diberikan nasehat cumacuma oleh muslim lain disekitarnya. You're not alone and never be. Urusan mau diterima atau tidak nasihatmya ya emang hak kita juga. Cuma syukuri saja proses nya, mereka menjalankan perintah Allah.
2. Dalam islam, yang halal dan haram itu jelas. Apalagi kalau sudah ada di Al-quran.
Contoh minuman keras. Ya haram. Titik. Ga ada nekonekonya. Ga butuh penjabaran lebih lanjut.
Jadi oh tentu orang yang dirumahnya ada musola pasti lebih baik ibadahnya daripada yang dirumahnya ada minibar penuh minuman keras walaupun dia tidak konsumsi. Terus itu minuman keras dipajang doang? Memberikan tamu emang tidak ikutan dosa?
3. Niat yang baik diganjar Allah dengan pahala walaupun baru sekadar niat apalagi bila sudah dikerjakan.
Ini berlaku untuk niat membangun musola dalam rumah tadi, niat pergi umroh. Jika sudah mampu, ya harus dikerjakan dong niatnya. Ibarat hutang, ada uanganya ya dibayar, masa mau tunggu kaya baru bayar.
4. Mendidik anak tentang agama itu ga dimulai saat mereka mengerti, justru ditanamkan sebelumnya. Jauh sebelumnya.
Jadi saya juga gagal paham kalo ada yang bilang, "nanti aja ajarin ibadah tunggu mereka besaran dan ngerti".
Satulagi masalah menutup aurat pada wanita, balik ke poin 1, ada yang namanya WAJIB dalam islam, dan untuk ihal hal ini, kita harus jelas bilang ke anak apa yang boleh dan apa yang TIDAK BOLEH. Saya akan berusaha mengajarkan anak saya kelak, bahwa menutup aurat itu bukan pilihan tetapi keharusan, maka dia harus melakukannya. Semoga saya bisa menjadi madrasah yang baik untuk anak anak saya.
Sekian ngalurngidul pagi ini, smoga muslimin dan muslimah yang keras hatinya segera dilembutkan, dan smoga kita semua dapat menjadi mukmin yang lebih baik kedepannya. Amin Allahummaamin
Islam itu agama yang sempurna, sesuatu yang sempurna haruslah whole package, ga bisa dipotong ambil sebagian saja mana yang mau.
Tolong dibenarkan apabila ada yang salah. Karena saya juga masih brlajar.
No comments:
Post a Comment