and with this "close to you" as backsound, i feel like writing another one.
let's look around afif's bedroom to find such inspiration.
hmmmm..
untuk dia yang kata Tuhan jodohku,
dimana kau kemarin?aku tak taudimana kau sekarang?aku tak taudimana kau besok?aku tak taukau adalah misterisampai mentari menari dan bulan berseriuntuk cinta yang bersemi
untuk dia yang dibiarkan Tuhan menghilang,
terimakasih untuk waktumu yang sempit,terimakasih untuk kasihmu yang sedikit,terimakasih untuk goresan senyum diwajaku yang kau rusak dengan duri,terimakasih untuk luka hati oleh belati,aku tau Tuhan hanya menyayangiku,membiarkan airmata sedikit membasahi pipiku,demi seribu senyuman dan tawa yang disiapkannya untukku.
untuk dia yang telah bahagia,
apa aku juga bahagia untukmu?ya, katakuapa aku juga tersenyum untukmu?ya, ujarkuselama senyum dan kebahagiaan itu merekah dibibirmu,aku juga akan tersenyum dan berbahagia,tidak, aku tak akan peduli kalaupun itu palsu,karen kau telah memilih hal itu,bukan aku.
untuk diriku
ntah berapa banyak lagi BAB dalam buku hidupmu,dan ntah seperti apa epilog tiap bagian tersebut,tersenyumlah karena kau masih memiliki mereka,orang orang yang akan selalu membantumu berdiri ketika kau jatuh,orang orang yang akan menjadi pelawak disuramnya harimu,dan karena merekalah hidupmu akan selalu berarti,tersenyumlah,tersenyumlah,tersenyumlah selalu
Palembang, kamar afif,
ditengah ngerjain hukuman telat di jiwa,
14 agustus 2011
No comments:
Post a Comment