reading deelestari's book eager me to make one.
so here it is, a new poem inspired by my true feeling and dee's book,
made in ratri's bbm window,
untuk dia yang tidak menggubris PINGku,
Aku dianggapnya layang-layang,
Dibeli tidak gampang,
dibelai dengan sayang,
diterbangkan dengan gamang,
Aku dianggapnya layang-layang,
Diatas aku dihempas angin melayang,
Dibawah aku ditarik tangannya menegang,
Sesekali matanya menatapku,
Memastikan aku berada pada tempatku,
Menjauhkanku dari segala tetek bengek pengisi langit lain yang terpaku,
Hanya untuk melengos dan kembali memandang lurus,tidak kearahku.
Sesekali jemarinya merengguhku,
Menyeimbangkan taliku agar tak terjatuh,
Memberiku isyarat bahwa dia ada untukku,
Lalu membiarkanku semakin menyerahkan hidup dan matiku,
Tanpa tau kapan ia akan pergi dan menghempasku
Aku adalah layang-layang,
Dan akan tetap menjadi layang-layang,
Hingga tali penghubung kita terputus dan aku terbang menjauh,
Atau kau rengguh tubuhku mendekat, dan memutuskan untuk berhenti memainkanku.
dan dia tetep ga kasih kabar apapun! screw u!
No comments:
Post a Comment