Tuesday, November 11, 2014

kriteria jodoh, perlukah? (full version)

i tweeted about these and decided to make a full version here in my blog. cekidot.

Abis baca path temen
"jodoh itu ajaib, tapi jangan pernah nurunin kriteria jodoh karena Allah akan memberi sesuai permintaan kita"
Well, it depend on how "perfect" your criteria is. Semakin mendekati sempurna, ya semakin mustahil.

Beberapa orang bikin kriteria ga masuk akal kayak "ah, aku pengen jodohku nanti orangnya putih, tinggi, ganteng, pinter, pekerjaannya bagus, kaya, keluaganya kaya, keluarganya baik2 semua dan sayang banget sama aku, trus dia juga sayang banget sama aku, perhatian, romantis,....." dan bla bla bla lainnya yang sinetron banget. orang sinetron aja tetep ada celanya, noh biasanya cewek yang baik banget itu kelewatan baik sampe kadang bloon, mau aja diinjek2 orang berkalikali.

Manusia itu ga diciptain kayak warna putih atau hitam.
Tidak akan ada yang putih saja atau hitam saja.
Tidak ada yang sempurna dan tapi tidak ada yang tanpa kelebihan sama sekali. Our plus and flaws, That whats make us human.

Serajin apapun doa, sesayang apapun Allah sama kita, kalo "kriteria jodoh" kita ga masuk akal, terlalu sempurna, ya wassalam.

Yang harus diinget, sesuai AlQuran, Allah sudah bilang,
"wanita baik untuk laki laki yg baik".
So be your criteria you’ve been ask for and let Allah give you the same person as you

Dulu, sebelum nikah, aku doanya
"ya Allah, berikanlah aku jodoh yang bisa membahagiakanku dunia akhirat".
Menurutku, itu doa yang tidak terlalu spesifik memang, tapi cukup. Dengan ketidaksempurnaanku, rasanya malu aja sama Allah buat minta yang sempurna. dan lagian toh ga mungkin ada yang sempurna kalo sempurna itu artinya “tanpa cela”.

Meminta bukan yg sangat pintar dan serba tau, bukan yg super kaya dan serba ada, bukan yg amat tampan, bukan yg terlalu alim dan seharian di masjid. Bahagia itu luas banget artinya. bahagia di akhirat jelas, surga. tapi bahagia didunia adalah saat kita merasa "cukup". cukup sandang pangan papan, cukup merasa dilindungi dan dicintai, cukup merasa aman, dan semua cukup lainnya. 

Jadi inget dulu tunggat tunggit solat istiharah sampe dibikin yakin sama Allah kalo dy adalah org yang akan membuat doaku terkabul. Bahagia dunia akhirat.
Tentu masih harus terus berusaha dan berdoa untuk mencapainya, tapi paling ga aku yakin, bersamanya, kami mampu. *tsah lebay*

Bahagia didunia ini yang nantinya nyangkut ke kalimat lama "baik babat,bibit bebet bobotnya".
dan standar semua orang atas baiknya babat bibit bebet bobot seseorang beda2. but hey, balik lagi, ga ada yang sempurna.

kak aidyl itu, menurut standar aku dan keluarga, baik babat bibit bebet bobotnya. Beneran, i think he is perfect for me. He is NOT perfect ofcourse, but he is perfect FOR ME.

kalo kata orang,
“jodoh itu yang bisa saling melengkapi. yang bisa menjadi yin saat kau adalah yang. yang bisa menjadi air saat kau adalah api”
Jodoh itu ga sesimpel "hey i found you! we are enchanted. Lets get married".

Ketika awal ia datang, mungkin kamu bakal ga ngerasa apa apa. biasa aja. like any other passerby you’ve met on the street. You'll be in doubt for many reasons yet at the end Allah will make you sure. Allah has his own different way for different person. some takes years, but some, whose faith to Allah is big enough only need a few meeting called taaruf.

Ketika ada "calon jodoh" yg dateng ke kita, jangan langsung ditolak krn ga masuk kriteria. Kenali dulu secara objektif. Tanya sama Allah dlm tiap sujud.

Kriteria itu bikinan kita, manusia. Apalah kita ini didunia. Siapalah kita ini untuk men-judge manusia lain baik atau buruk. Yang paling penting harus inget tujuan awal cari jodoh.

Sbenernya apa tujuan kita cari jodoh.
Menikah.
Apa tujuan nikah? Cuma sekedar biar ada keturunan? Biar ada yg urus? Apa menyempurnakan separuh agama biar masuk surga?

ketika tujuannya surga, coba tanya lagi sama diri sendiri.
Sudah berusaha untuk menyempurnakan setengahnya lagi? sudah berusaha menjadi sebaik kriteria kita sendiri sampe berani minta Allah kasih hambanya yang baik itu? Sudah sebanyak apa bersedekah sampai ngerasa berhak diberi pintanya?

Dulu, temen2 deket bilang "hah? Yakin sama kak aidyl?? Jangan jadi orang jahat dan cuma mainin perasaannya aja! Kak aidyl tuh baik bgt"
Tapi skrg keliatan banget siapa yg lebih parah jatuh cintanya. Jatuh sampe ke inti bumi. Muahahha. He got me already.

Sekarang aja, setelah 10 bulan nikah, masih sering banget ditanyain "kok bisa yakin sih buat nikah sm kak aidyl?" Well, faith is something you cant describe. you just believing it. Bukan kak aidyl yang hebat berhasil mengalahkan ketidakyakinanku. Bukan aku yang lemah sehingga berhasil ditaklukkan. Allah yang Maha Hebat menggariskan semuanya untuk kami.

Aku menghabiskan satu tahun meyakinkan diri, satu tahun lagi persiapan pernikahan yang bisa aja batal ditengah jalan. Dua tahun belajar mengenal dia dan mengenalkan dia pada diriku sendiri. Dua tahun belajar mengenal keluarganya dan mengenalkan dia pada keluargaku. Saling berusaha mingle bareng keluarga keduanya. ga gampang. susah banget malah. tapi Kun F Ya Kun. ketika Allah bilah jadi maka jadilah. Dan seakan membuktikan kalau kami memang digariskan bersama, semua berlangsung baik. Semua halangan berhasil kami lewati.

Well, kalo disuruh bikin alasan kenapa nerima pinangannya:
I believe he wont ever hurt me intentionally. I believe his love for me is sincere on the name of Allah. I believe as long as we both has our faith to Allah, everything will work out, every step will be a bless, and every obstacles will just flew.
Ini kenapa menurutku, dan sebagai muslim, aku yakin emang mindsetnya harus gini, 
“menikahlah karena Allah, atas nama Allah, dan karena kalian berdua mencintai Allah”
Ga bisa bayangin gimana kehidupan pernikahan dengan orang yang bahkan sama Penciptanya aja bisa lupa. Siapa yang akan dia takuti saat akan atau sedang melakukan dosa? Lalu jika surga dan neraka tidak ada dalam ingatannya, Bagaimana bisa kau yakin ia akan selalu ingat kamu dalam masa senangnya?
Tentu ada banyak hal lain yang harus dijadikan pertimbangan. tapi yakinlah, jadikan Allah dan agamamu sebagai alasan teratas. dan ingatlah, surga ada ditelapak kaki ibumu, bukan dikaki ibuibu rempong yang kerjanya komentar. :)

semoga kita semua selalu didekatkan dengan jodoh kita, di dunia dan akhirat kelak.


No comments:

Post a Comment